Welcome to My Blog, semoga bermanfaat..

Selasa, 28 Mei 2013

Asal Mula Kehidupan di Bumi


Asal Mula Kehidupan di Bumi

Kehidupan adalah ciri yang membedakan objek yang memiliki isyarat dan proses penopang diri (organisme hidup) dengan objek yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati atau karena mereka tidak memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati.
 A.   Teori Awal Kehidupan di Bumi
1. Materialisme
Teori ini menyatakan bahwa semua yang ada adalah materi, dan bahwa semua kehidupan pada dasarnya adalah bentuk atau pengaturan yang kompleks dari materi. Empedlokes (430 SM) berpendapat bahwa setiap hal di alam semesta terdiri dari kombinasi empat “elemen” abadi atau “akar dari semua”: bumi, air, udara, dan api. Semua perubahan dijelaskan oleh pengaturan dan penataan ulang dari empat elemen tersebut. Berbagai bentuk kehidupan disebabkan oleh campuran yang tepat dari unsur-unsur. Misalnya, pertumbuhan tanaman disebabkan oleh gerakan ke bawah secara alami unsur bumi dan gerakan ke atas secara alami dari api.
2. Hylemorfisme
Teori yang berasal dari Aristoteles (322 SM) ini menyatakan bahwa segala sesuatu adalah kombinasi dari materi dan bentuk. Aristoteles adalah salah satu penulis kuno pertama yang melakukan pendekatan pada subjek hidup dengan cara ilmiah. Biologi adalah salah satu minat utamanya, dan terdapat bahan biologi yang ekstensif dalam tulisan-tulisannya. Menurut dia, segala sesuatu di alam semesta material memiliki unsur materi dan bentuk. Bentuk dari suatu makhluk hidup adalah jiwanya (dalam bahasa Yunani psyche, Latin anima). Menurut Aristoteles, terdapat tiga macam jiwa, yaitu:
·         Jiwa Vegetatif : tanaman, yang menyebabkan mereka untuk tumbuh dan membusuk dan memelihara diri mereka sendiri, tetapi tidak menyebabkan gerakan dan sensasi.
·         Jiwa Hewan : yang menyebabkan hewan untuk bergerak dan merasa.
·         Jiwa Rasional : merupakan sumber kesadaran dan penalaran yang (Aristoteles yakini) hanya ada pada manusia.

3. Vitalisme
Vitalisme adalah keyakinan bahwa prinsip kehidupan pada dasarnya tidak material. Gagasan ini berasal dari Georg Ernst Stahl (abad ke-17), dan bertahan hingga pertengahan abad ke-19.. Vitalisme menjadi daya tarik bagi filsuf seperti Henri BergsonFriedrich NietzscheWilhelm Dilthey, ahli anatomi seperti Marie François Xavier Bichat, dan ahli kimia seperti Justus Liebig.

 B.   Asal Mula Kehidupan di Bumi
Ada beberapa pendapat berupa hipotesis ataupun teori tentang asal mula kehidupan di Bumi, diantaranya :
 1. Generatio Spontanea
Sebelum abad 17, orang menganggap bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya. Anggapan ini disebut teori generatio spontanea.
Contoh :
·         Belatung dan ulat muncul dengan sendirinya dari bangkai tikus.
·         Dari gudang padi, muncul tikus.
Paham ini disebut abiogenesis artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur akan timbul cacing. Paham ini dipelopori oleh Aristoteles.
 2. Cosmozoa
Merupakan pendapat yang menyatakan bahwa makhluk hidup di bumi ini berasal dari luar Bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup itu datang dalam bentuk spora yang aktif, jatuh ke bumi lalu berkembang biak.
 3. Omne Vivum ex Ovo
Francisco Redi (1626-1697), ahli Biologi dari Italia, dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal telur lalat. Kemudian mengemukakan pendapat bahwa dari telur atau Omne Vivum ex Ovo.
 4. Omne Ovo ex Vivo
Lazarro Spallazani (1729-1799), ahli Biologi Italia, dapat membuktikan bahwa mikroorganisme atau jasad renik yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu. Jika dididihkan kemudian ditutup rapat-rapat, maka pembusukkan tidak terjadi. Ia menyimpulkan bahwa telur berasal dari jasad hidup, atau Omne Ovo ex Vivo.
 5. Omne Vivum ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895), sarjana kimia Perancis, melanjutkan percobaan Spallanzia, yakni dengan menggunakan berbagai mikroorganisme. Ia berkesimpulan bahwa, agar timbul kehidupan baru, harus ada kehidupan sebelumnya atau Omne Vivum ex Vivo. Teori ini disebut juga Biogenesis. Dengan teori ini maka teori Abigenesis mulai ditinggalkan orang.
 6. Teori Uray
Harold Uray (1893), ahli kimia Amerika mengemukakan bahwa atmosfer pada mulanya kaya akan gas-gas metan (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2), dan H2O. Zat-zat ini merupakan unsure penting dalam tubuh makhluk hidup.
Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsure-unsur itu mengadakan reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mulanya terbentuk kira-kira sama dengan virus yang kita kenal sekarang. Zat ini setelah berjuta-juta tahun berkembang menjadi organisme.
 7. Teori Oparin – Haldene
Oparin, ahli biologi Rusia (1938), dan J.B.S Haldene, ahli biologi Inggris, secara terpisah mengemukakan pendapat yang sama mengenai asal mula kehidupan. Secara singkat pendapatnya adalah sebagai berikut: “Jasad hidup terbentuk dari senyawa kimia dalam laut pada saat atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas”. Jasad hidup pertama disebut  protobiont, diperkirakan hidup di dalam laut kira-kira 10 m dibawah permukaan laut.
Tahun 1953, Stanley L. Miller, seorang murid Uray membuat percobaan yang sangat berhasil. Percobaannya dilakukan untuk menguji anggapan bahwa pada kondisi awal dari atmosfer bumi yang kaya akan metan, amoniak, hydrogen, dan air. Dengan bantuan kilatan listrik dan suhu yang cukup, dapat terbentuk senyawa-senyawa organic, termasuk asam amino, purin, primidin, gula ribosa, maupun 2-dioksiribosa, asam nukleat, dan nukleosida seperti ATP. Semua senyawa tersebut adalah senyawa dasar dari jasad.
Weisz, melanjutkan hipotesis Oparin, disertai bekal teori Uray, yang telah diuji kebenarannya oleh Miller (1961). Menurut Weisz, penggabungan senyawa kimia itu berlangsung menjadi molekul-molekul yang lebih besar dan kompleks. Salah satu ikatan yang banyak nitu berbentuk asam nuklein yang terdiri dari gula-fosfat-purin-primidin-asam amino. Rantai ini cenderung untuk mengikat rantai-rantai dari sekitarnya, sehingga terjadilah rantai ganda yang setangkup. Kemudian rantai yang satu melepaskan diri dari yang pertama alam bentuk duplikat. Mulai dari sinilah, mungkin terjadi loncatan tingkah laku kimiawi dari sifat tak hidup ke sifat hidup. Pada saat rantai yang tadi mengikat rantai yang sama, boleh kita sebut sebagai reproduksi yang pertama.

REFERENSI :