Welcome to My Blog, semoga bermanfaat..

Sabtu, 08 November 2014

TUGAS MANAJEMEN II (softskill)

TUGAS MANAJEMEN II
    3 teori motivasi :
            1.      Teori Motivasi (Maslow)
Ø  Teori Motivasi maslow membagi kebutuhan manusia sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.

2. Kebutuhan Rasa Aman
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.

3. Kebutuhan Sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.

4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja seseorang.

5. Kebutuhan Aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat karena orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.

Ø  Manfaatnya  dalam menggerakan Teori Maslow untuk proses kerja karyawan adalah dapat  mengasumsikan bahwa orang yang memiliki tingkat status sosial tinggi dan aktualisasi diri adalah dengan memenuhi kebutuhan yang pokok (fisiologis) dengan lebih dari cukup sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan diri) atau aktualisasi diri.
Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi. Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. walaupun kebutuhan pokok telah terpuaskan, kebutuhan lainnya itu masih mempengaruhi perilaku yang membutuhkan kebutuhan yang lainnya seperti penghargaan dan aktualisasi diri.
          2.      Teori Motivasi ( Herzberg )
Ø  Teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg  sering disebut dengan M – H atau teori dua faktor, bagaimana manajer dapat mengendalikan faktor-faktor yang dapat menghasilkan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja. Berdasarkan penelitian telah dikemukakan dua kelompok faktor yang mempengaruhi seseorang dalam organisasi, yaitu ”motivasi”. Disebut bahwa motivasi yang sesungguhnya sebagai faktor sumber kepuasan kerja adalah prestasi, promosi, penghargaan dan tanggung jawab.
Ø  Manfaatnya dalam menggerakan teori Motivasi Herzberg dalam proses kerja karyawan adalah dengan membuktikan bahwa sikap atasan atau manajer dibuktikan bukan sebagai sumber kepuasan kerja. Dalam  Faktor ini sumber sumber kepuasan kerja adalah kondisi kerja, hubungan antar pribadi, teknik pengawasan dan gaji yang dibuat oleh manajer dengan memperhatikan karyawannya dengan cermat. Teori dua faktor ini akan mengurangi ketidakpuasan kerja, tetapi tidak akan menimbulkan dorongan kerja karena karyawan akan cenderung tergantung dengan atasannya. Dengan teori ini dapat  tidak akan menimbulkan motivasi kerja, tetapi tidak adanya faktor ini akan menjadikan tidak berfungsinya faktor ”motivasi”.

            3.      Teori Motivasi Berprestasi ( David McClelland)

Teori motovasi berprestasi ini lebih tepatnya disebut teori kebutuhan dari McClelland, karena ia tidak saja meneliti tentang kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), tetapi juga tentang kebutuhan untuk berkuasa (need for power), dan  kebutuhan untuk berafilasi atau berhubungan (need for affiliation).
Ø  Kebutuhan untuk berprestasi (Need for Achievement). Ada sementara orang yang memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Mereka lebih mengejar pribadi daripada imbalan terhadap keberhasilan. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu lebih baik dan efisien dibandingkan hasil sebelumnya. Dorongan ini disebut kebutuhan untuk berprestasi (The Achievement Need = nAch ).
Ø  Kebutuhan untuk berkuasa (Need for Power). Kebutuhan kedua ialah kebutuhan untuk berkuasa (need for power = nPow).kebutuhan untuk berkuasa adalah adanya keinginan yang kuat untuk mengendalikan orang lain, untuk mempengaruhi orang lain, dan untuk memilikidampak terhadap orang lain. Orang dengan kebutuhan untuk berkuasa yang besar menyukai pekerjaan-pekerjaan dimana merka mejadi pimpinan dan mereka berupaya mempengaruhi orang lain.
Ø  Kebutuhan untuk berafilasi (Need for Affiliation). Kebutuhan ketiga adaalah kebutuhan untuk berafilasi (need for affilation= nAff). Kebutuhan ini yang paling sedikit mendapatkan perhatian dan paling sedikit diteliti .
Ø  Manfaat dalam menggerakan teori motivasi David McClelland dalam proses kerja karyawan adalah lebih kepada motifasi untuk kebutuhan berprestasi(kebutuhan untuk menjadi lebih baik untuk mencapai keebrhasilan tanpa mengharpkan imbalan) , berkuasa (keinginan pribadi untuk dapat memimpin), dan berafilasi(merekas lebih mementinggan adanya persahabatan atau teman saat bekerja) pada karyawan.

2.Teori Pola Kepempimpinan (otokratik,demokratit,dan permisif)

a.                      Pola kepemimpinana otoriter
Disebut juga tipe kepemimpinan authoritarian. Dalam kepemimpinan ini, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota - anggota kelompoknya. Baginya memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok. Batasan kekuasaan dari pemimpin otoriter hanya dibatasi oleh undang - undang. Bawahan hanya bersifat sebagai pembantu, kewajiban bawahan hanyalah mengikuti dan menjalankan perintah dan tidak boleh membantah atau mengajukan saran. Mereka harus patuh dan setia kepada pemimpin secara mutlak. Pemimpin yang otoriter tidak menghendaki rapat atau musyawarah. Setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan, pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah diberikan. Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. Pengawasan bagi pemimpinyang otoriter hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah diberikan ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya. Mereka melaksanakan inspeksi, mencari kesalahan dan meneliti orang - orang yang dianggap tidak taat kepada
pemimpin, kemudian orang - orang tersebut diancam dengan hukuman, dipecat, dsb. Sebaliknya, orang - orang yang berlaku taat dan menyenangkan pribadinya, dijadikan anak emas dan bahkan diberi penghargaan. Kekuasaan berlebih ini dapat menimbulkan sikap men yerah tanpa kritik dan kecenderungan untuk mengabaikan perintah dan tugas jika tidak ada pengawasan langsung. Selain itu, dominasiyang berlebihan mudah menghidup kan oposisi atau menimbulkan sifat apatis.
Kekurangan Suasana kaku, tegang, mencekam, menakutkan sehingga dapat berakibat lebih lanjut timbulnya ketidak puasan.Merusak moral, meniadakan inisiatif, menimbulkan permusuhan, agresivitas, keluhan, absen, pindah, dan tidak puas, Pemimpin yang otoriter tidak menghendaki rapat atau musyawarah, setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan, pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah diberikan inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya dan pengawasan bagi pemimpin yang otoriter hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah diberikan ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis, Ketepatan serta ketegasan dalam pembuatan keputusan dan bertindak sehingga untuk sementara mungkin produktivitas dapat naik, Keputusan dapat diambil secara cepat dan mudah dilakukan pengawasan


b.                     Pola kepemimpinan demokratik
 Pemimpin ikut berbaur di tengah anggota - anggota kelompoknya. Hubungan pemimpin dengananggota bukan sebagai majikan dengan bawahan, tetapi lebih seperti kakak dengan saudara -saudaranya. Dalam tindakan dan usaha – udahanya ia selalu berpangkal kepada kepentingan dankebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan dan kemampuan kelompoknya.Dalam melaksanalan tugasnya, ia mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran- saran dari kelompoknya. Ia mempunyai kepercayaan pula pada anggota - anggotanya bahwa mereka mempunyai kesanggupan bekerja dengan baik dan bertanggung jawab. Ia selalu berusaha membangun semangat anggota kelompok dalam menjalankan dan mengembangkan daya kerjanya dengan cara memupuk rasa kekeluargaan dan persatuan. Di samping itu, ia juga memberi kesempatan kepada anggota kelompoknya agar mempunyai kecakapan memimpin dengan jalan mendelegasikan sebagian kekuasaan dan tanggung jawabnya.

Kekurangan dari kepemimpinan demokratis adalah, karena di sini seorang pemimpin memberikan kesempatan dan hak yang seluas-luasnya kepada para stafnya, maka mereka  memiliki banyak sekali  pendapat yang berbeda,sehingga pemimpin sulit menentukan pendapat yang sesuai dengan anggota yang tidak menyetujui kesepakatan forum yang ada, maka terkadang terjadi suatu konflik atau perdebatan antara anggota forum dengan sehingga Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih banyak serta sulitnya pencapaian kesepakatan
Kelebihan gaya kepemimpinan demokratis dapat menampung aspirasi dan keinginan bawahan sehingga dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap organisasi pada umumnya dan pekerjaan pada khususnya. Kelemahan gaya kepemimpinan yang demokratis cenderung menghasilkan keputusan yang disukai daripada keputusan yang tepat

c.                      Pola kepemimpinan permisif
Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan pemimpinannya,dia membiarkan bawahannya berbuat sekehendaknya. Pemimpin sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada bawahannya tanpa petunjuk atausaran - saran dari pemimpin. Dengan demikian mudah terjadi kekacauan - kekacauan dan bentrokan - bentrokan. Tingkat keberhasilan anggota dan kelompok semata - mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruhdari pemimpin. Struktur organisasinya tidak jelas atau kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa rencanadan tanpa pengawasan dari pimpinan.
Kekurangan, Pemimpin sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya, Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada bawahannya tanpa petunjuk atau saran – saran dari pemimpin. Dengan demikian mudah terjadi kekacauan – kekacauan dan bentrokan – bentrokan, Tingkat keberhasilan anggota dan kelompok semata – mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari pemimpin.
Kelebihan, Keputusan berdasarkan keputusan anggota, Tidak ada dominasi dari pemimpin



Munandar, A.S (2008). Psikologi industri dan organisasi.jakarta:UI-Prees

Basuki , Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta :universitas Gunadarma

Jumat, 10 Oktober 2014

Tugas pertemuan 1 Psikologi Manajemen

Psikologi Manajemen

                     I.            Unsure psikologis dalam manajemen

      1.      Unsure kognitif (kemampuan berfikir)

Daya tangkap kognitif utuk memahami tugas(baik melalui informasi kalimat,symbol ataupun angka) daya berfikir yang konseptual (membangun konsep berfikir yang menyeluruh dan sistematis), dan juga daya anilsa berfikir (menciptakan hasil pemikiran yang tepat untuk selesaikan masalah)

      2.      Unsure sikap kerja (kemampuan menanggapi tuntutan kerja)

Yaitu ketahanan terhadap tekanan( daya tahan stress), cara kerja yang tepat untuk selesaikan pekerjaan, kemampuan untuk mencapai prestasi kerja yang memuaskan, ketelitian dalam melakukan pekerjaan.

      3.      Unsure kepribadian (kemampuan mengelola diri pribadi)

Bisa berupa daya penyesuaian diri (adaptasi), kemampuan menjalani interaksi dan hubungan yang baik, kemampuan untuk bekerja sama dan juga bisa berupa kemampuan untuk memimpin.


                     II.            Prilaku yang muncul dalam manajemen

1.      Planning
·         Memutuskan apa yang harus dilakukan , kapan melakukannya , bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya.
·         Merancang struktur formal
·         Merancang penyusunan anggaran belanja
·         Melakukan perkiraan kegiatan organisasi dan penganggaran
·         Mengelompokkan dan mengatur serta membagi tuugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisen.

2.      Organizing
·         Melakukan penyususan staff
·         Memberikan pengarahan
·         Melakukan pengkoordinasian
·         Memberikan bimbingan
·         Melakukan penggerakan dan pengawasan
·         Menyusun struktur organisasi
·         Menyusun sumber daya (tenaga, keungan, sarana dan prasarana)

3.      Actuating
·         Melakukan pengarahan
·         Memberikan bimbingan
·         Berkomunikasi termasuk kordinasi
·         Menggerakan semua anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai tujuan organisasi.
·         Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staff.

4.      Controlling
·         Mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas organisasi
·         Mengawasi dan mengadakan koreksi
·         Memastikan perencanaanagar sesuai dengan rencana
·         Mendeteksi penyimpanan.

         III.            Sistem manajemen dari sebuah perusahaan manufaktur

Sistem Manejemen pada perusahaan IT

      1.      Human Resources Development

Memberikan kebijakan absensi  masuk kantor jam setengah 9 dan ppulang jam setengah 6,waktu istirahat setengah jam, cuti tahunan setahun max 12 kali, cuti melahirkan 3 bulan, citi (istri melahirkan,kedukaan dan menikah) 3 hari, karyawan wajib menyertakan surat dokter jika tidak tidak masuk karena sakit 2 hari berturut-turut, perhitungan lembur pada hari kerja dihitung setelah bekerja min 10 jam jika libur dihitung setelah 4 jam.
Rekrutmen dan seleksi : jika lavel menejerial  maka proses seleksi langsung wawancara dan negosiasi gaji tapi jika staff  maka proses yang harus dilalui adalah proses administrasi,tes teknis,tes psikologi,tes kesehatan, wawancara user, wawancara HRD dan yang terakhir negosiasi gaji.
Perubahan dalam manajemen :Perubahan  struktur organisasi
Mencatat semua rincian dari karyawan yang bekerja dalam perusahaan,setiap karyawan memiliki file tersendi yang disimpan dalam server database karyawan yang bisa diakses oleh karyawan yang bersangkutan dan HRD.

      2.      Accounting
Dalam setahunperusahaan mendapatkan pemasukan penghasilan sebesar 20.000.000.000 dan pengeluaran sebesar 12.000.000.000 untuk keperrluan operasional.

      3.      Marketing
Mempromosikan prodak-prodak yang dimiliki prusahaan tersebut kepada perusahaan yang membutuhkan solusi IT untuk bisnis mereka.perusahaan it ini memiliki solusi bisnis di 3 bidang yaitu :
Ø  Bidang banking, contohnya yang menjadi klien adalah bank danamon CIMB niaga dll.
Ø  Bidang travel, yang menjadi klien city link
Ø  Bidang tekomucation, yang menjadi klien telkomsel.

      4.      Consultant

Orang- yang terjun ke proyrk yang memili keahlian kusus di bidang IT sesuai dengan posisi dan lavelnya. Terdiri dari:

·         PM (project manager)

(project manager) mengatur projek agar berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, bisnis analis sebagai penhubung antara keinginan klien dengan tehnical.

·         Tehnical ada 3 bagian:

(programmer) mendevellop  program sesuai dengan design dari bisnis analis, dalam tehnical terdapat sistem analis merancang software atau server dan network yang digunakan untuk proyek tersebut , database admisrtrator membuat database menjalankan query” dan melakukan data migrasi

     5.      Project Management Office

Memantau berjalannya seluruh poyek diperusahaan itu dan sebagai tempat para PM (project manager) untuk melakukan reporting projek mereka.

      6.      MIS ( Management Information System)

Yang bertugas untuk ,emgurusi segala hal yang berhubungan server hardware dan networking dalam perusahaan tersebut.

      7.      Software tester

Mengetes program yang telah di buat oleh tehnical

      8.      Tehnical riter

Membuat dokumentasi proyek, seperti membuat user manual.

Kamis, 26 Juni 2014

Tugas Kesehatan Mental


Pencegahan Gangguan Mental

Banyak sekali macam-macam gangguan kesehatan mental. Gangguan penyakit kesehatan mental ini sangat bervasiasi dari taraf yang ringan, sedang sampai yang gangguan kesehatan mental berat. Gangguan kesehatan mental sangat mengganggu kehidupan keseharian penderitanya, apalagi gangguan yang diderita juga cukup berat.
Gangguan psikotik adalah kumpulan penyakit yang sangat mempengaruhi proses otak dan berpikir. Orang-orang ini mengalami kesulitan berpikir rasional dan penilaian mereka terganggu. Hidup kehidupan sehari-hari menjadi sangat sulit. Namun, untuk yang terburuk dari gangguan ini ada perawatan yang tersedia. Gejala yang paling umum penyakit ini biasanya delusi dan halusinasi. Delusi percaya fakta tertentu bahkan setelah fakta-fakta tersebut telah terbukti salah. Halusinasi mirip dengan delusi dalam keyakinan yang salah, namun halusinasi dirasakan dengan indra dan tidak pikiran. "Mendengar hal" atau "melihat sesuatu" adalah contoh dari halusinasi. Beberapa gejala lain adalah: perilaku aneh (mungkin berbahaya untuk diri sendiri atau orang lain), kurangnya kebersihan pribadi, penurunan minat dalam melakukan hal-hal, pola bicara aneh yang tidak dimengerti, perubahan suasana hati, kesulitan hubungan, lambat atau gerakan-gerakan aneh.
Gangguan psikotik yang paling utama adalah SKIZOFERNIA yaitu  orang orang ini memiliki gejala yang bertahan lebih lama dari enam bulan, gejala seperti deluasi dan halusinasi adalah gejala biasa dalam gangguan ini
Penyebab utamanya adalah Lebih dari separuh dari jumlah penderita skizofrenia mempunyai keluarga psikosis atau sakit mental,Tipe kepribadian yang schizothyme (dengan jiwa yang cenderung menjadi skizofren) dan bentuk jasmaniah asthenis (tidak berdaya/bertenaga) mempunyai kecenderungan kuat menjadi skizofren, Sebab-sebab organis: ada perubahan atau kerusakkan pada sistem syaraf sentral.
Cara pencegahaannya menurut saya: apabila seseorang sudah mengetahui bahwa dirinya mempunyai keturunan keluarga sakit mental dia harus menerima kenyataan tersebut, keluarga dan lingkungan selalu mendukung untuk terbebas dari penyakit itu, menghindarkan dari frustrasi-frustrasi dan kesulitan-kesulitan psikis lainnya,Menciptakan kontak-kontak sosial yang baik, Membiasakan memiliki sikap hidup positif, dan mau melihat hari depan dengan rasa berani, memberanikan mengambil sikap tegas dalam menghadapi realitas dengan rasa positif dan usakanlah agar bisa menjadi extrovert.



Selasa, 15 April 2014

Tugas Pertemuan 2 (kesehatan mental)

Tugas Pertemuan 2 (kesehatan mental)
Ø STRESS

     1.     Arti penting stres
Istilah stres mempunyai banyak definisi, beberapa definisi tentang stres adalah sebagai berikut:
Sarafino (2008) mengartikan stres adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi
antara individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan
yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari
seseorang.

Ivancevich (2001), mendefinisikan stres sebagai respon adaptif yang dimediasi oleh
perbedaan individu dan proses psikologi yang merupakan konsekuensi dari keadaan
eksternal, situasi atau kejadian yang berdampak pada keadaan fisik atau psikologis
seseorang.

Wijono (2006), Stres adalah reaksi alami tubuh untuk mempertahankan diri dari
tekanan secara psikis. Tubuh manusia dirancang khusus agar bisa merasakan dan
merespon gangguan psikis ini. Tujuannya agar manusia tetap waspada dan siap untuk
menghindari bahaya. Kondisi ini jika berlangsung lama akan menimbulkan perasaan
cemas, takut dan tegang.

 Berdasarkan dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa stres merupakan
suatu kondisi pada individu yang tidak menyenangkan dimana dari hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya tekanan fisik maupun psikologis pada individu. Kondisi yang
dirasakan tidak menyenangkan itu disebabkan karena adanya tuntutan-tuntutan dari
lingkungan yang dipersepsikan oleh individu sebagai sesuatu yang melebih kemampuan
nya atau sumber daya yang dimilikinya, karena dirasa membebani dan merupakan suatu
ancaman bagi kesejahteraannya.

    2.     Tipe – tipe stress
Menurut Lazarus, et all., 1980 dalam Varcarolis & Hatler, 2010 reaksi stress yang dideskripsikan terhadap stimulus negatif atau positif terbagi menjadi:
1.Distress adalah energy negative, menguras yang dihasilkan dari kecemasan, depresi, kebingungan, putus asa, dan kelemahan. Distres dapat disebabkan oleh berbagai stressor seperti kematian dalam keluarga, keuangan yang overload, tugas kerja/sekolah.
2.Eustress adalah energy positif, bermanfaat yang memotivasi dan didapatkan dari perasaan bahagia, penuh harapan, dan pergerakan yang bertujuan seperti dipanggil untuk interview, kelahiran bayi, atau saat membeli mobil baru.

Terdapat berbagai jenis stres dan banyak lagi, namun dapat dibagi menjadi empat jenis stress utama.
1.Eustress
Apakah Anda pernah merasa:
- Merasakan sensasi dan perasaan gembira sambil menonton film horror.
- Rasa kegembiraan ketika Anda memenangkan permainan atau perlombaan
- Kegembiraan yang ketika Anda membeli mobil pertama Anda
- Pencapaian tantangan
- Perasaan bangga menjadi orang tua pertama kali
- Perasaan bahagia dicintai
- Kegembiraan saat pergi untuk liburan
Yakin perasaan ini membuat kita merasa baik dan mereka adalah "stres baik" atau disebut "stres positif". Mereka mampu memberikan efek sehat pada Anda. Ini memberikan satu perasaan pemenuhan atau kepuasan dan juga membuat orang bersemangat tentang kehidupan. Sayangnya, itu adalah jenis stress yang hanya terjadi untuk waktu singkat. Eustress juga sering disebut stres kuratif karena memberikanseseorang kemampuan untuk menghasilkan kinerja terbaik atau output maksimum.

2.Distress
Sama seperti segala sesuatu dalam hidup, ketika ada yang baik atau stres yang positif, ada juga "buruk" atau "stres negatif". Jenis stres ini adalah kebalikan dari Eustress dan itu disebut Distress. Distress adalah "stres negatif". Ini adalah gangguan stres yang disebabkan oleh kejadian buruk dan seringkali mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatasinya. Beberapa peristiwa yang menyebabkan kesulitan adalah:
- Kematian orang yang dicintai
- Masalah Keuangan
- Tanggung jawab berat dan beban kerja
- Tegang hubungan
- Penyakit kronis
Distress dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai stres akut atau stress kronis. Stres akut hanya sementara stres kronis biasanya berkepanjangan.

3.Hyperstress
Ketika seseorang didorong melebihi apa yang dapat ia tangani, mereka akan mengalami apa yang kita disebut hyperstress. Hyperstress hasil dari menjadi kelebihan beban atau bekerja terlalu keras. Rasanya seperti stres. Ketika seseorang hyperstressed, bahkan hal-hal kecil bisa memicu respon emosional yang kuat. Orang yang paling mungkin menderita hyperstress adalah:
- Ibu bekerja yang multi-tugas, bermain dengan komitmen kerja dan keluarga.
- Pedagang di jalanan yang terus-menerus di bawah ketegangan.
- Orang yang berada di bawah himpitan keuangan konstan.
- Umumnya orang yang bekerja di lingkungan dengan cepat.

4.Hypostress
Hypostress berlawanan dengan hyperstress. Itu karena hypostress adalah salah satu jenis stres yang dialami oleh orang yang selalu bosan. Seseorang dalam pekerjaan tidak menantang, seperti buruh pabrik melakukan tugas yang sama berulang-ulang, sering akan mengalami hypostress. Pengaruh hypostress adalah perasaan gelisah dan kurangnya inspirasi.

     3.     Symptom – reducing respon terhadap stress
Simptom-simptom distres antara lain: konsentrasi yang rendah, mudah marah, tangan sering berkeringat, pundak terasa kaku, cemas, depresi, dan berbicara dengan cepat. Reducing respon dengan menggunakan
a.       Strategi terfokus masalah
Upaya untuk memfokuskan perhatian pada masalah atau situasi spesifik yang telah terjadi dengan terus berfikir untuk menentukan cara untuk menubahnya atau menghindarinya. Gunanya untuk menentukan masalah nya mencari pemechan alternative menimbang- nimbang dan memilih salah satu nya dan mengimplementasikannya.
b.      Strategi terfokus emosi
Upaya untuk mencegah emosi negatif menguasai diri seseorang atau mencegah terjadinya masalah yang tidak dapat dikendalikan.

     4.     Pendekatan problem solving terhadap stres
Menurut lazarus & folkman (1986) bahwa coping sebagai segala usaha untuk mengurangi stress yang merupakan proses pengaturan atau tuntutan ( eksternal maupun internal) yang dinilai sebagai beban yang melampaui kemampuan seseorang
Menurut Sarafino (2006) bahwa coping adalah proses dimana individu melakukan usaha untuk mengatur situasi yang di persepsikan adanya kesenjangan antara usaha dan kemampuan yang dinilai sebagai penyebab munculnya stress.
Cara penyelesaiaan terhadap stress, coping mempunya 2 fungsi utama dalam menghadapi stress:
1.      Emotional – focused coping
Coping ini bertujuan untuk untuk melakukan control terhadap respon emosional terhadap situasi penyebab stress , baik dalam pendekatan secara behavioral maupun kognitif. Lazarus & folkam menggunakan ini ketika individu memiliki persepsi bahwa stressor yang ada tidak dapat diubah atau diatasi.
2.      Problem – Focused coping
Coping ini bertujuan untuk mengurangi dampak dari situasi stress atau memperbesar sumber daya dan usaha untuk menghadapi stress . lazarus & folkam menggunakan ini ketika individu memiliki persepsi bahwa stressor yang ada dapat diubah.

Ø HUBUNGAN INTERPERSONAL

a.     Model model hubungan interpersonal

1.      Model Pertukaran Sosial (Sosial Exchange Model)
Model Pertukaran Sosial atau biasa dikenal dengan istilah social exchange model biasanya mengidentikkan hubungan interpersonal dengan suatu transaksi dagang (tawar menawar).

2.      Model Peranan (Role Model)
Model Peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya

.
3.      Model Permainan (Games People Play Model)
Hubungan Interpersonal sebagai ajang menampilkan salah satu aspek kepribadian individu (orang tua, dewasa, anak). Model ini dikenal dengan teori analisis transaksional; Analisis Transaksional adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional.

4.      Model Interaksional (Interactional Model)
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat structural, integrative dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan.


b.    Pembentukan kesan dan ketertarikan interpersonal
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.

Proses pembentukan kesan :
-Stereotyping
Seorang guru ketika menghadapi murid-muridnya yang bermacam-macam, ia akan mengelompokkan mereka pada konsep-konsep tertentu; cerdas, bodoh, cantik, jelek, rajin, atau malas. Penggunaan konsep ini menyederhanakan bergitu banyak stimuli yang diterimanya. Tetapi, begitu anak-anak ini diberi kategori cerdas, persepsi guru terhadapnya akan konsisten. Semua sifat anak cerdas akan dikenakan kepada mereka. Inilah yang disebut stereotyping.
Stereotyping ini juga menjalaskan terjadinya primacy effect dan halo effect yang sudah kita jelaskan dimuka. Primacy effect secara sederhana menunjukkan bahwa kesan pertama amat menentukan; karena kesan itulah yang menentukan kategori. Begitu pula, halo effect. Persona stimuli yang sudah kita senangi telah mempunyai kategori tertentu yang positif, dan pada kategori itu sudah disimpan semua sifat yang baik.

-Implicit Personality Theory
Memberikan kategori berarti membuat konsep. Konsep “makanan” mengelompokkan donat, pisang, nasi, dan biscuit dalam kategori yang sama. Konsep “bersahabat” meliputi konsep-konsep
raman, suka menolong, toleran, tidak mencemooh dan sebagainya. Disini kita mempunya asumsi bahwa orang ramah pasti suka menolong, toleran, dan tidak akan mencemooh kita. Setiap orang mempunyai konsepsi tersendiri tentang sifat-sifat apa yang berkaitan dengan sifat-sifat apa. Konsepsi ini merupakan teori yang dipergunakan orang ketika membuat kesan tentang orang lain. Teori ini tidak pernah dinyatakan, kerena itu disebut implicit personality theory. Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua psikolog, amatir, lengkap dengan berbagi teori kepribadian. Suatu hari anda menemukan pembantu anda sedang bersembahyang, anda menduga ia pasti jujur, saleh, bermoral tinggi. Teori anda belum tentu benar, sebab ada pengunjung masjid atau gereja yang tidak saleh dan tidak bermoral.
-Atibusi
Atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak (Baron dan Byrne, 1979:56). Atribusi boleh juga ditujukan pada diri sendiri (self attribution), tetapi di sini kita hanya membicarakan atribusi pada orang lain. Atribusi merupakan masalah yang cukup poupuler pada dasawarsa terakhir di kalangan psikologi sosial, dan agak menggeser fokus pembentukan dan perubahan sikap. Secar garis besar ada dua macam atribusi: atribusi kausalitas dan atribusi kejujuran.
Fritz Heider (1958) adalah yang pertama menelaah atribusi kausalitas. Menurut Heider, bila kita mengamati perilaku sosial, pertama-tama kita menentukan dahulu apa yang menyebabkannya; factor situasional atau personal; dalam teori atribusi lazim disebut kausalitas eksternal dan kausalitas internal (Jones dan Nisbett, 1972).
b. Daya tarik
Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan tindakan yang khas. Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan cenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dan dianggap memiliki sifat yang baik. Meskipun apa yang disebut gagah, cantik atau pandai bergaul belum disepakati, namun sebagian relatif menerima orang sebagai pandai cantik atau gagah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal.

c.      Intimasi dan hubungan pribadi

sebagai konsekuensi adanya daya tarik menyebabkan interaksi sosial antar individu menjadi spesifik atau terjalin hubungan intim. Orang-orang tertentu menjadi istimewa buat kita, sedangkan orang lain tidak. Orang-orang tertentu menjadi sangat dekat dengan kita, dibandingkan orang lain. Adapun bentik intim terdiri dari persaudaraan, persahabatan, dan percintaan. Lebi h jauh mengenai bentuk-bentuk hubungan intim tersebut daoat dijelaskan pada bagian berikut :


1.    Persaudaraan
Hubungan intik ini didasarkan pada hubungan darah. Hunungan intim interpersonal dalam persaudaraan terdapat hubungan inti ssperti dalam keluarga kecil. Pada persaudaraan itu didlamnya terkandung proximitas dan keakraban.

2.    Persahabatan
Persahabatan biasanya terjadi pada dua individu yang didasarkan pada banyak persamaan. Utamanya persamaan usia. Hubungan dalam persahabatan tidak hanya sekedar teman, lebih dari itu diantara mereka terjalin interaksi yang sangat tinggi sehingga mempunyai kedekatan psikologis. Indikasi atau tanda-tanda bila dalam hubungan interpersonal terjadi persahabatan yaitu : sering bertemu, merasa bebas membuka diri, bebasmenyatakan emosi, dan saling tergantung diantara mereka.

3.    Percintaan
Persabatan antar pria dan wanita bisa berubah mejadi cinta, jika dua individu itu merasa sebagai pasangan yang potensial seksual. Dalam suatu persahabatan, dapat melahirkan satu proses yang namanya jatuh cinta. Hal ini terjadi karena ada dua perbedaan mendasar antara persahabatan dan cinta.

Referensi :
Basuki, A.M. Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.