Welcome to My Blog, semoga bermanfaat..

Sabtu, 04 April 2015

Tugas Pertemuan Pertama Psikoterapi ( softskill )

·      Tugas Pertemuan Pertama Psikoterapi ( softskill )

         Beberapa ulasan mengenai pendekatan psikologi dalam psikoterapi

   a.       Pendekatan psikoanalisa di dalam psikoterapi

Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian,fisafat tentang manusia dan metode psikoterapi. Secara historis,psikoanalisis adalah aliran pertama dari tiga aliran utama psikologi.psikoanalisis dimulai dengan pengobatan pasien dengan hypnosis.
Sigmund freud dan breuer menggunakan teknik secara bersama, mereka mendorong pasiennya untuk berkonsentrasi dengan dengan mata tertutup pada ingatan masa lalu yang berhubungan dengan gejala mereka. Metode konsentrasi tersebut akhirnya menjadi teknik asosiasi bebas. Freud menginstruksikan pasiennya untuk mengatakan apa saja yang datang kedalam pikirannya, tanpa menyensor pikiran mereka. Metode inimasih sering digunakan  dan merupakan salah satu cirri psikoanalisis, melalu mana pikiran dan perasaan yang berbeda dalam alam bawah sadar dibawa kedalam alam sadar.
Psikoanalisis memperkenalkan kita dengan dunia ketidaksadaraan (the unconscious) yang berada dibalik kesadaran (the conscious). Dalam hypnosis, istilah ketidaksadaran memang jarang digunakan . banyak literature lebih cenderung menggunakan bawah-sadar (the subconscious).


   b.      Pendekatan psikologi belajar di dalam psikoterapi

Teori psikologi belajar atau  behaviorisme menggap bahwa perilaku manusia sebagai hasil belajar. Terdapat dua komsep penting, yaitu pengondisisan klasik dari petrovict Pavlov dan pengondisian operan dari burrhus Fredrick skinner.
Pengkondisian klasik adalah pengkondisian yang kadang-kadang juga disebut pengondisian responden atau belajar asosiasional. Secara sederhana, pengondisian disini dapat diartikan sebagai pembiasan. Pavlov membagi reflex menjadi dua, yaitu reflex bawaan dan terkondisikan.refleks bawaan adalah respon yang diberikan tanpa melalui proses belajar seperti terkejut ketika terkena sengatan listrik sementara reflex yang terkondisikan adalah respon yang muncul sebagai hasil belajar. Dalam teori behavioral, perilaku manusia merupakan hasil dari proses belajar sehingga dapat diubah dengan kondisi-kondisi belajar, dengan demikian teori behavioral hakekatnya merupakan aplikasi prinsip-prinsip dan teknik belajar secara sistematis dalam usaha menyembuhkan gangguan tingkah laku. Asumsinya bahwa gangguan tingkahlaku itu diperoleh melalui hasil belajar yang keliru dan karenanya harus diubah melalui proses belajar, sehingga lebih dapat sesuai . tujuan utamanya menghilangkan tingkah laku yang salah dan menggantikannnya dengan tingkah laku yang lebih sesuai.

   c.       Pendekatan psikologi humanistic di dalam psikoterapi

Psikologi humanistic berorientasi pada keunikan manusia dan pemahaman yang positif dan optimistis tentang kepribadian manusia. Seorang terapis dituntut untuk selalu berkonsentrasi pada sisi sehat manusia bukan pada sisi sakitnya. Dua tokohnya yang utama adalah A Harold Maslow dan Carl Ransom Rogers. Aspek praktis dari pemikiran humanistic ditemui dalam terapi yang berpusat pada pribadi (person-centered therapy) yang dikembangkan oleh carl rogers. Menurut carl rogers, diri yang ada dalam setiap manusia dapat dilihat sebagai segitiga. Segi pertama adalah diri yang sesungguhnya (real self), yaitu aku seperti apa adanya; segi kedua adalah diri yang diinterpretasikan (perceived self) yaitu seperti yang di persepsikan; segi krtiga adalah dirin ideal ( ideal self), yaitu diri yang aku cita-cita kan.berfikir secara humanistic berarti berfikir tentang cara mengalirkan energy kea rah yang baik.


   d.      Pendekatan psikologi kognitif di dalam psikoterapi

Orientasi untama psikologi kognitif adalah bagaimana seorang berfikir dan merasa disaat ini. Perilaku adalah efek dari pikiran dan perasaan.untuk alas an itu bisa dimengerti mengapa terapi terapi kognitif menekankan perlunya mengubah perilaku yang tidak sehat dengan mengubah cara berpikir dan merasa.
Salah satu tokoh penting banyak meneliti proses kognitif adalah Aaron Beck. Menurut Beck, banyak gangguan psikologis disebabkan oleh pikirab pikiran dan perasaan negative. Selanjtnya pikiran dan perasaan negative berkembang menjadi kepercayaan negative sehingga perlu ditata ulang (direstrukturasi) dan ditransformasikan menjadi kepercayaan yang positif.


    ·         Beberapa kasus yang dapat ditangani dengan pendekatan psikologi

a.       Psikodinamik
Sebagai contoh seorang anak yang sangat benci kepada ibu tirinya karena ia sering dimarahi atau bahkan sampai dipukul setiap hari. Namun klien berusaha untuk melupakan rasa sakit hatinya,kecewa dan amarahnya terhadap ibu tirinya tersebut.dengan menggunakan pendekatan psikodinamik yaitu asosiasi bebas dimana klien dibiarkan untuk memunculkan ketidaksadarannya, terapis berusaha menggali informasi dengan mengingatkan kembali kepada masalahnya dan memunculkan emosi kemudian klien diberikan pelampiasan yaitu sebuah ruangan dimana klien dapat mengekpresikan kemarahannya seperti berteriak sekeras-kerasnya atau dengan memukul boneka.

b.      Behavioristik
Sebagai contoh seorang klien yang mengalami fobia terhadap cicak hal tersebut terjadi karena pada suatu waktu cicak jatuh kekepalanya dan membuatnya kaget dan ketakutan. Hal tersebut menyebabkan klien selalu menghindar bahkan lari apabila melihat dan mendengan kata cicak.

c.       Humanistik
Dina yakin bahwa dia merupakan orang yang sangat dermawan, sekalipun dia seringkali sangat pelit dengan uangnya dan biasanya hanya memberikan tips yang sedikit atau bahkan tidak memberikan tips sama sekali saat di restauran. Ketika teman makan malamnya memberikan komentar pada perilaku pemberian tipsnya, dia tetap bersikukuh bahwa tips yang dia berikan itu sudah layak dibandingkan pelayanan yang dia terima. Dengan memberikan atribusi perilaku pemberian tipsnya pada pelayanan yang buruk, aka dia dapat terhindar dari kecemasan serta tetap menjaga konsep dirinya yang katanya dermawan.

d.      Kognitif
Sebagai contoh seorang yang mengalami bencana banjir bandang dan kemudian menjadi depresi yang berkepanjangan sehingga ketika melihat atau bahkan mendengar suara air pun ia menjadi takut.

      ·         Pandangan saya mengapa kasus- kasus tersebut dapat ditangani dengan pendekatan – pendekatan tertentu

a.       Psikodinamik
Pada contoh kasus tersebut dapat ditangani dengan pendekatan psikodinamik yaitu asosiasi bebas dimana klien dapat meluapkan semua amarahnya dengan meumnculkan ketidaksadarannya sehingga terapis dapat menggali informasi apa yang sebenarnya menjadi pokok permasalahannya.

b.      Behavioristik
Pada contoh kasus tersebut dapat ditangani dengan pendekatan behavioristik. Karna melalui pendekatan ini klien belajar sedikit demi sedikit untuk tidak takut kepada cicak, dimulai dari memperlihatkan gambar cicak dari jarak yang jauh hingga mendakat dank lien mau menyentuh ganbar tersebut bahkan pada akhirnya subjek diberikan cicak mainan dan terapis terus berusaha meyakinkan bawa cicak tersebut tidak berbahaya hingga klien merasa tidak takut lagi terhadap cicak.

c.       Humanistic
Pada contoh kasus tersebut dapat ditangani dengan pendekatan humanistic karena  manusia akan merasa gelisah ketika konsep diri mereka terancam. Untuk melindungi diri mereka dari kegelisahan tersebut, manusia akan mengubah perbuatannya sehingga mereka masih akan tetap mampu berpegang pada konsep diri mereka. Manusia dengan tingkat inkongruensi yang lebih tinggi akan merasa sangat gelisah karena realitas selalu mengancam konsep diri mereka secara terus menerus.

d.      Kognitif
Pada contoh kasus tersebut dapat ditangani dengan pendekatan kognitif. Karena pada pendekatan kognitif bertujuan untuk mengubah cara klien dalam berfikir dan merasa dengan menghilangkan pikiran-pikiran dan perasaan-nperasaan negative yang ada pada klien.






Dapus:
Kahija, YF La. 2007. Hipnoterapi : Prinsip-Prinsip Dasar Praktik Psikoterapi. Jakarta:PT Gramedia Pusaka  Utama
Corey Gerald, 2009, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, Bandung: PT Refika Aditama
Handbook bu nurul qomariyah“ psikologi konseling”