Tulisan
Pertemuan 1 (KESEHATAN MENTAL)
Saya adalah seorang perempuan yang berada di tahapan
perkembangan remaja akhir dan akan
memasuki tahap dewasa awal,saya berusaha untuk memperbaiki segala prilaku, sikap
dan etika yang ada pada diri saya.Saya anak terakhir dikeluarga saya. Saya
orang yang santai tapi juga serius pada waktu tertentu.
Saya menyukai
hal hal yang tepat waktu, bersih, dan jelas.
Saya merasa nyaman apabila saya bersama orang orang yang sudah saya
percaya. Dan kelemahan saya saya terlalu mudah percaya pada orang lain. Dan
saya juga tipe orang yang tidak pilih pilih teman, karena dengan semakin
banyaknya teman yang saya miliki saya akan dapat lebih banyak ilmu atau
pengetahuan baru dari mereka.
Menurut teman-teman bermain saya , saya adalah orang yang banyak bicara, menghidupkan
suasana , mempunyai rasa humor yang hebat,ramah,secara fisik mampu memukau
pendengar, emosional, demonstratif antusias dan ekspresif. Dalam pekejaan saya
adalah tipe orang yang kreatif dan inovatif sehingga menurut mereka saya
termasuk kedalam tipe kepribadian SANGUINIS.
Contoh
kasus:
“Motif
Brigadir Susanto Menembak AKBP Pamudji Diduga Kesal karena Ditegur”
Mei
Amelia R - detikNews
Jakarta
- Belum tergambar jelas motif penembakan AKBP Pamudji oleh anak buahnya,
Brigadir Susanto. Namun, pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya menduga, teguran
dari Kepala Pelayanan Markas (Kayanma) itu membuat Susanto kesal.
"Kan senjata milik yang bersangkutan (tersangka), ada saksinya, diduga dia kesal karena ditegur," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno kepada detikcom, Minggu (23/3/2014).
Dwi mengungkapkan, penyidik Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih mendalami keterangan Susanto.
"Keterangan tersangka bukan hal utama bagi penyidik, yang penting kita punya bukti-bukti kuat," ujar Dwi.
Sementara itu, seorang perwira polisi kepada detikcom menyebutkan, Susanto melakukan aksi penembakan itu secara spontan. Beban tugasnya yang berat saat itu membuatnya semakin stress karena mendapat teguran dari Pamudji lantaran tidak mengenakan seragam dinas saat piket.
"Tersangka kan habis jaga karena saat itu ada pisah sambut Kapolda Metro Jaya, Yanma saat itu harus stand by, sementara dia tidak pakai seragam," terang sumber tersebut kepada detikcom.
Sumber menyebutkan, Pamudji adalah polisi yang sangat baik dan santun. Ia jarang terlihat marah saat menegur bawahannya.
"Pak Pamudji orangnya baik, tetapi saat itu korban sedang marah," jelasnya.
"Kan senjata milik yang bersangkutan (tersangka), ada saksinya, diduga dia kesal karena ditegur," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno kepada detikcom, Minggu (23/3/2014).
Dwi mengungkapkan, penyidik Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih mendalami keterangan Susanto.
"Keterangan tersangka bukan hal utama bagi penyidik, yang penting kita punya bukti-bukti kuat," ujar Dwi.
Sementara itu, seorang perwira polisi kepada detikcom menyebutkan, Susanto melakukan aksi penembakan itu secara spontan. Beban tugasnya yang berat saat itu membuatnya semakin stress karena mendapat teguran dari Pamudji lantaran tidak mengenakan seragam dinas saat piket.
"Tersangka kan habis jaga karena saat itu ada pisah sambut Kapolda Metro Jaya, Yanma saat itu harus stand by, sementara dia tidak pakai seragam," terang sumber tersebut kepada detikcom.
Sumber menyebutkan, Pamudji adalah polisi yang sangat baik dan santun. Ia jarang terlihat marah saat menegur bawahannya.
"Pak Pamudji orangnya baik, tetapi saat itu korban sedang marah," jelasnya.
pendapat dan kaitan pada teori kesehatan mental :
pendapat saya mengenai kasus tersebut adalah
pembunuhan ,ini disebut kejahatan karena ketika pelaku telah memiliki niat
menghabisi nyawa orang lain, serta ide dan pelaksanaan perilaku pembunuhan
dimiliki pelaku sendiri tanpa paksaan dari orang lain dan pelaku ternyata memiliki gangguan mental yang
menyebabkan niatnya terjadi diluar kesadaran.
mengapa dikatakan memiliki gangguan kesehatan
mental, karena pada saat melakukan pembunuhan tesebut pelaku tidak mampu
menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri,dengan orang lain dan dengan
lingkungan dimana ia berada saat melakukan hal tersebut. Hal tersebut tidak
termasuk kedalam pembunuhan yang tidak terorganisir karena pelaku melakukan
pembunuhan tersebut dengan spontan atau tanpa perencanaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar